Sejarah dan Perkembangan Audit Internal
Evolusi Audit Internal
Audit internal telah
berkembang dari sekedar profesi audit yang hanya memfokuskan diri pada
masalah-masalah teknis akuntansi menjadi profesi yang memiliki orientasi
memberikan jasa bernilai tambah bagi manajemen. Pada awalnya audit internal ini
hanya berperan sebagai “adik” dari profesi auditor eksternal, dengan pusat
perhatian pada penilaian atas keakuratan angka-angka keuangan.
Audit internal modern
menyediakan jasa-jasa yang mencakup pemeriksaan dan penilaian atas kontrol
kinerja, resiko, dan tata kelola perusahaan, untuk aspek keuangan sendiri
hanyalah salah satu aspek saja dalam lingkup pekerjaan audit internal, sehingga
dulunya audit internal ini dianggap sebagai “lawan” dari pihak manajemen. Karena adanya pergeseran pandangan atas fungsi audit
internal tersebut, maka audit internal yang memiliki cakupan aspek kerja yang
luas disebut sebagai audit internal modern.
Audit Internal di
abad-abad permulaan
Dimasa ini, diketahui
bahwa audit internal telah ada sejak 3500 SM, ditemukan catatan sejarah yang
menunjukkan adanya tanda-tanda kecil yang dibuat disamping angka-angka
transaksi keuangan (√) ini merupakan potret dari sistem verifikasi yang
telah dijalankan.
Selanjutnya, bahwa
masyarakat mesir, cina, persia, telah menerapkan sistem yang sama, diantaranya
mensyaratkan saksi dalam transaksi penyerahan pada ke lumbung desa dan
mensyaratkan adanya dokumen yang sah atas transaksi tersebut.
Pada kerajaan romawi
kuno menerapkan”sistem dengar laporan”, dimana seorang membandingkan catatannya
dengan catatan karyawan lain, kemudian diverifikasi ulang secara lisan yang
dirancang untuk menghalangi para karyawan yang bertanggungjawab atas penggunaan
dana dan terhadap tindak kecurangan. Dan dari sinilah timbul istilah “audit”
yang berasal dari bahasa latin “auditus” (mendengarkan)
Audit Internal di abad-abad pertengahan
Dimulai pada saat perdagangan italia yang melakukan ekspansif
pada abad-13 yang membutuhkan sistem pencatatan yang lebih rumit sehingga
lahirlah sistem pembukuan berpasangan (double entry) yakni transaksi dicatat baik pada sisi debit
dan kredit, dimana dengan sistem ini membantu para pengusaha dalam mengontrol
transaksi dengan para pelanggan dan pemasok serta dalam mengawasi pekerjaan karyawannya.
Audit Internal di Masa Revolusi Industri
Dimulai pada saat
perusahaan-perusahaan memperkerjakan akuntan untuk memeriksa catatan
keuangannya, lebih dari sekedar “mendengarkan” verifikasi audit
kemudian membandingkan angka-angka yang tertera pada jurnal dengan bahan bukti
dokumennya.
Audit internal di tahun tahun belakangan ini
Pada abad 19, orang
Inggris menginvestasikan dana yang cukup besar di negara Amerika Serikat. Mereka
menginginkan verifikasi independen atas investasinya. Para Auditor Inggris
membawa metode dan prosedur audit yang kemudian diadaptasi untuk kepentingan
mereka sendiri. Munculnya Undang-Undang Perusahaan Inggris menyebabkan
pentingnya pertanggungjawaban kepada investor.
Audit Di Amerika Serikat
(As)
Setelah Perang Dunia II,
perekonomian di AS mengalami peningkatan. Umumnya audit lebih ditujukan kepada
para Bankir yang mencurigai pelaporan di Neraca yang terlihat terlalu optimis,
sehingga memerlukan verifikasi yang independen dan dapat dipercaya.
Perkembangan audit
internal, disebabkan meningkatnya kompleksitas operasi perusahaan dan
pemerintahan. Pertumbuhan perusahaan menjadikan fungsi audit internal semakin
penting karena kemampuan manajer yang terbatas dalam mengawasi masalah
operasional perusahaan.
Pencapaian Indetitas Diri Audit Internal
Selama beberapa tahun Auditor Eksternal terus memberikan pengaruh terhadap perkembangan Audit Internal. Audit Internal Modern mulai muncul pada tahun 1941 ketika Institute of Internal Auditors (IIA) terbentuk. Ruang lingkup audit diperluas, yaitu menilai semua aspek yang berkaitan dengan operasional perusahaan. Sejak saat itu profesi Auditor Internal setara denganAuditor eksternal. Harapan para pendiri IIA, yang memimpikan audit internal sebagai profesi yang menyediakan penelaahan.
Sumber:
Lawrence B. Sawyer, Mortimer A. Dittenhofer, James H. Scheiner. Sawyer's Internal Auditing: Audit Internal Sawyer. Jakarta: Salemba Empat.
Komentar
Posting Komentar